• Welcome Message

Belakangku masih terasa sakit sekali dan kepalaku serasa berputar-putar. nyawaku masih ada walaupun tubuhku jatuh lepas menghantam jalan yang dipenuhi kerikil reruntuhan bangunan. ku bangkit dan melihat keadaan sekitarku. banyak orang yang berlarian menyelamatkan diri, sedetik kemudian aku masih tersesat dalam kepanikanku, kepalaku terus memerintahkanku untuk lari menyelamatkan diri. tanpa membuang waktu lebih banyak akupun berlari sekuat tenagaku sambil menghindari orang-orang yang panik.

Kurasakan angin dingin sepoi-sepoi di tengkukku, seketika ku melihat semua orang disekitarku terdiam seakan waktu terhenti, dan mataku terpaku pada suatu sosok. sosok seorang anak berjubah yang kulihat sebelum pertandingan, ku mendengar dia berkata perlahan kepadaku.
"sudah kubilang...... kau takkan bisa menepati janjimu kepada orang mereka" katanya.
Seketika waktu langsung berjalan, orang-orang masih dalam keadaan panik menyelamatkan diri mereka masing-masing dan anak berjubah itu langsung menghilang dalam kejapan mata.

dalam keterkagetanku aku masih terdiam tak bergerak, aku terus memerintahkan diriku untuk bergerak namun kakiku seakan tertancap sangat dalam, kakiku tak dapat bergerak.

dari langit kumelihat ribuan bayangan yang beterbangan lalu menukik turun dengan sangat cepat dan menancap ke bumi, bahakan ku melihat tak sedikit orang-orang yang menjadi korban terkena bayangan menancap di tubuh mereka, kebanyakan dari mereka langsung jatuh dan menjadi kaku dan tak sedikitpula yang masih sempat bertahan walaupun cuma beberapa menit sehabis meraung kesakitan kemudian tak bersuara dan tak bergerak sama sekali.

aku termasuk orang beruntung yang selamat walaupun aku tak dapat bergerak sedikitpun karena melihat pemandangan yang bagaikan pembantaian.

Sebuah tangan langsung menepuk pundakku sambil memberikan sebuah pedang. tangan itu begitu kukenal, pemilik tangan itu maju dengan dandanan seperti samurai berbaju merah dengan pedang panjang dan besar dipunggungnya.

Ulla
"U-Ulla!dari mana saja kau?" teriakku sambil berlari mendekatinya.
"Habis mengunjungi teman lama" balasnya santai sambil menebas bayangan-bayangan yang menancap yang ternyata menyerupai kepompong yang mulai. dari kepompong itu keluar sebuah mahluk serangga raksasa dengan sayap setajam pisau.
"Hey, kau tak keberatan membantuku menyingkirkan mahluk sialan ini kan?" pintanya santai.

Tanpa pikir panjang akupun langsung mengambil pedang yang diberikannya kepadaku dan angsung menerjang maju. Bodohnya aku yang terlalu gegabah sehingga seluruh ayunan pedangku tak mengenai mereka dan lebih lagi ini adalah pertama kalinya aku memegang pedang dalam hidupku.

Ulla datang dan langsung membebaskanku dari kepungan para mahluk-mahluk jahannam tersebut
"hmph, ternyata tanganmu masih terlalu kaku untuk memegang pedang"katanya dengan nada yang sangat memandang enteng diriku, walaupun memang kuakui kemampuanku dalam berpedang jauh lebib rendah dari padanya.

Perlahan namun pasti akupun mulai menguasainya.

"Ulla, Dari mana kau mendapatkan pedang ini?" tanyaku
"Itu titipan dari ayahmu sebelum dia pergi" katanya
"titipan dari pak tuaku?" tanyaku lagi
ia pun mengiyakan.

Pak tuaku menghilang 10 tahun lalu, karena dia, ibu selalu khawatir dan akhirnya meninggalkan diriku dalam sambil berkata dimana pak tua itu. Sungguh aku membenci pak tuaku yang brengsek, kalau seandainya ia ada, ibu tak akan menderita karenanya.

Namun, ini bukan waktu yang tepat untuk memikirkan masa lalu, aku harus lari dari mimpi buruk ini segera.

Jalan buntu, kami kembali dikepung monster-monster itu lagi, kali ini kami benar-benar terkepung tanpa celah sedikitpun dan mereka datang berlapis-lapis.

Sial.... ini akan menjadi pertarungan yang tak ada habisnya. Ulla sendiri bahkan tak yakin dapat melawan seluruh kerumunan ini.......

to be continued
___________________________________________________________________________________

sorry updatednya kelamaan, silahkan koment2

Yang tidak bisa diucapkan oleh Abi

Posted by kikitondo On 9:21 AM 0 comments

 Postingan ini bukan hanya untuk kaum hawa... tapi juga dapat ditujukan untuk kaum adam... karena kasih sayang orang tua tidak pernah membeda-bedakan.

Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.....

Akan sering merasa kangen sekali dengan Uminya..
Lalu bagaimana dengan Abi?

Mungkin karena Umi lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Abi-lah yang mengingatkan Umi untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Umi-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Abi bekerja dan dengan wajah lelah Abi selalu menanyakan pada Umi tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil......
Abi biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda.
Dan setelah Abi mengganggapmu bisa, Abi akan melepaskan roda bantu di sepedamu...
Kemudian Umi bilang : "Jangan dulu Abi, jangan dilepas dulu roda bantunya"
Umi takut putri manisnya terjatuh lalu terluka....


Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Abi dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh
sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Umi menatapmu iba.
Tetapi Abi akan mengatakan dengan tegas : "Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang"
Tahukah kamu, Abi melakukan itu karena Abi tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Abi yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!".
Berbeda dengan Umi yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Abi benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja.....
Kamu mulai menuntut pada Abi untuk dapat izin keluar malam, dan Abi bersikap tegas dan mengatakan: "Tidak boleh!".
Tahukah kamu, bahwa Abi melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Abi, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Abi, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu...
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Umi.. ..
Tahukah kamu, bahwa saat itu Abi memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa Abi sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Abi akan memasang wajah paling cool sedunia.... :')
Abi sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Abi merasa cemburu?

Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Abi melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Abi adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut - larut... Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Abi akan mengeras danAbi memarahimu.. .

Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Abi akan segera datang?
"Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Abi"

Setelah lulus SMA, Abi akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Abi itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti... Tapi toh Abi tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Abi

Ketika kamu menjadi gadis dewasa.... Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain...
Abi harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu bahwa badan Abi terasa kaku untuk memelukmu?
Abi hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini & itu, juga menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Abi ingin sekali menangis seperti Umi dan memelukmu erat-erat. Yang Abi lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jaga dirimu baik-baik ya sayang".
Abi melakukan itu semua agar kamu KUAT....kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Abi.
Abi pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Abi tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...

Kata-kata yang keluar dari mulut Abi adalah : "Tidak.... Tidak bisa!"
Padahal dalam batin Abi, Ia sangat ingin mengatakan "Iya sayang, nanti Abi belikan untukmu".
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Abi merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Abi adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Abi akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Abi untuk mengambilmu darinya. Abi akan sangat berhati-hati memberikan izin.. Karena Abi tahu.....Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya....

Saat Abi melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Abi pun tersenyum bahagia....
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Abi pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?
Abi menangis karena Abi sangat berbahagia, kemudian Abi berdoa....Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Abi berkata: "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik.... Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik.... Bahagiakanlah ia bersama suaminya..."


Setelah itu Abi hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk...Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.... Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.... Abi telah menyelesaikan tugasnya....

Abi, Ayah, Bapak, papa atau Abah kita... Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat...
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis... Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal..

Saya mendapatkan notes ini dari curahan hati seorang teman, dan mungkin ada baiknya jika aku kembali membagikannya kepada teman-teman ku yang lain.


Yup, banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak / Abah / Abi /Papa / Papi kita... tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya.*

(Semoga menjadi renungan untuk kita sahabat… betapa sayangnya orang tua kita kepada kita

Nyanyian untuk ibu pertiwi

Posted by kikitondo On 8:57 AM 0 comments

Apa yang ku berikan untuk mama....
Untuk mama.....
Tersayang....

Tak kumiliki sesuatu berharga....
Untuk mama.....
Tercinta....

Hanya ini....
Kunyanyikan...
Senandung dari hatiku untuk mama...

Hanya sebuah lagu sederhana....
LAgu cinta untukmu....
Mama....

(Nino berpuisi)

(*)Hanya ini...
Kunyanyikan....
Senandung dari hatiku untuk mama....
Hanya sebuah lagu sederhana.....
Lagu cinta untukmu, mama...

(back to *)

Final Fantasy X - Chapter I (Can't Promise)
Aku berjalan keluar dari taksi terbang yang kunaiki. spontan semua orang melihatku dan berteriak
"itu Kiki, kyaaaaaaaa" teriak seorang cewek yang langsung pingsan ketika aku mendekat mereka.
"wah. aku tak menduga mereka akan menyambutku dengan semeriah ini" gumamku dalam hati

Ya, ini lah aku, aku adalah seorang pemain bintang olahraga blitzball di Zanarkand dan aku bermain sebagai kapten dalam timku. Blitzball adalah olah raga yang mirip sepak bola, namun dimainkan di dalam bola air raksasa. dan malam ini kita bertanding melawan penantang dari luar zanarkand, oh iya, zanarkand adalah kota dimana aku tinggal dimana kota ini tak pernah tidur, ditambah lagi dengan peralatan-peralatan canggih dan serba modern. gedung-gedung yang menjulang tinggi semakin membuat kota ini menjadi sangat modern.

Blitzball mirip dengan sepak bola, bedanya para pemain blitzball diperbolehkan memegang bola, cukup mirip dengan basket
Sebelum bermain, pemain harus menggunakan sebuah penutup hidung yang membuat para pemain blitzball dapat bernapas di dalam air. Cara kerjanya penutup hidung ini cukup mudah, penutup hidung ini mengambil oksigen yang ada dalam air sehingga para pemainnya dapat menghirupnya.

Ngomong-ngomong aku sudah sangat ditunggu oleh timku di stadium, jadi aku harus segera menyusul mereka. namun sepertinya aku akan lambat karena para fansku yang tak memberiku jalan, dan tak ada jalan lain selain melayani mereka

"Kiki, minta tanda tangannya dong!" pinta seorang cewek sambil menyodorkan bola blitzball
akupun memberikannya sebuah tanda tangan besar-besar di bola itu dan sesuai dugaanku, ia pun kembali berteriak kegirangan dengan berkata "aku dapat. AKU DAPAT!" kemudian dia pingsan.

Kemudian akupun melirik kearah dua cewek yang juga memegang bola blitzball. Kudekati mereka dan menyapanya.
"Hai, manis" rayuku sambil melirikan mata
merekapun tersipu, sambil pelan-pelan menyodorkan bola blitzballnya dan langsung saja ku tanda tangani.
"Ini seperti mimpi jadi kenyataan" bisiknya kepada temannya yang kelihatannya tidak mendengar temannya berbisik.

Seorang anak kecil datang mendekat sambil menyodorkan bola blitzball.
"Ki..Kiki, maukah engkau mengajariku jurus tendangan legendarismu?" pinta anak kecil itu
"tentu saja.... aku akan mengajarimu selesai pertandingan ini" kataku sambil mengacungkan jempol dan senyum menawanku.
"Be..benarkah? janji ya" kata anak itu dengan mata berbinar-binar
"yup, jan-" kataku terhenti ketika seorang anak berjubah yang memotong pembicaraanku.
"kau takkan bisa menepati janjimu" katanya dengan tegas.
"Ka..kalo gitu aku akan menepatinya besok" ucapku sambil terbata-bata.

Aku sempat kaget dengan kehadiran anak berjubah itu, aku tak melihat arah dia datang dan aku merasa bulu kudukku merinding.
Ya udah lah, sekarang aku sudah dapat melanjutkan perjalananku menuju stadium blitzball.

Sementara itu, seorang lelaki tegap dengan pakaian berwarna merah ala samurai berdiri di puncak gedung yang menjulang. Tak berapa lama kemudian ia tersenyum dan memandang ke arah laut sambil menyodorkan kendi tempat airnya sambil bergumam tidak jelas. tak berapa kemudian air laut naik.

Beberapa lama kemudian di ruang tunggu....

Aku masih duduk dan berdiam diri di kursi tunggu ku, sambil merapatkan penutp hidungku, akupun langsung meloncat salto dan masuk kedalam bola air raksasa. selang beberapa waktu kemudian, pertandinganpun dimulai. dengan sekali loncatan, aku langsung merebut bola dan langsung menggiringnya menuju gawang lawan, beberapa pemain lawan mencoba menghalangi namun di dengan kerja sama dan saling oper-mengoper dengan teamku, aku dapat melewatiya, seketika ku melihat celah yang tak terjaga di lawan, dengan mengambil ancang-ancang aku pun menendang bola itu dengan sekuat tenaga dan....... TIDAK GOL!!! ternyata seorang pemain lawan menerjang ke arah celah tersebut dan menahan bola tersebut dengan perutnya sehingga dia terlihat seperti orang yang sedang terkena sakit perut yang parah.
Kini giliran lawan yang memiliki bola, aku tidak mengejar bola tersebut, aku hanya berenang ke sisi bagian atas bola air raksasa dan menunggu teman-temanku mendapat bola dan mengopernya kepada ku. para supporter yang melihat pun menggila dan berteriak tidak karuan, dan tak lama berselang mereka memperoleh bolanya dan langsung saja ditendang sekuat tenaga kearahku. akupun berenang berenang dan melompat menembus bola air raksasa dan bersiap menendang salto bola tersebut. Namun tak kuselesaikan ketika melihat sesuatu yag sangat besar....... sebuah TSUNAMI yang sangat besar datang menerjang. segera saja ku berusaha meraih pegangan agar tak jatuh namun tanganku begitu licin untuk bertahan lebih lama, kulihat bola air raksasa mulai hancur ketika salah satu generatornya rusak sehingga orang-orang pun berhamburan karena panik..

tanganku tak dapat menahannya lagi......
aku akan jatuh....

akupun jatuh
dan aku hanya mengingat perkataan anak berjubah itu
"kau tak dapat memenuhi janjimu " kata anak berjubah itu

kata-kata itu terus terngiang di kepalaku dan

GUBRAAK.......

To be continued

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
selese juga chapter satunya
koment please!

Nyanyian untuk ibu pertiwi

Posted by kikitondo On 8:41 AM 0 comments

Apa yang ku berikan untuk mama....
Untuk mama.....
Tersayang....

Tak kumiliki sesuatu berharga....
Untuk mama.....
Tercinta....

Hanya ini....
Kunyanyikan...
Senandung dari hatiku untuk mama...

Hanya sebuah lagu sederhana....
LAgu cinta untukmu....
Mama....

(Nino berpuisi)

(*)Hanya ini...
Kunyanyikan....
Senandung dari hatiku untuk mama....
Hanya sebuah lagu sederhana.....
Lagu cinta untukmu, mama...

(back to *)

Buaya dunia Maya

Posted by kikitondo On 5:51 PM 0 comments

Sungguh memalukan...., hanya kata itu yang dapat ku ucapkan kepada tokoh lelaki dalam cerita ini, dan akupun sekaligus takut, dan berdoa agar aku tak menjadi tokoh lelaki dala cerita ini...

Check this out, friends:

Sepenggal cerita telah kuterima, sebuah kisah nyata yang membuatku merasa takut dan tersudut. Tentang seorang wanita yang mengenal lawan jenisnya di dunia maya. Wanita itu disapa seorang lelaki dengan kata-kata bijaksana. Hampir setiap hari, nasehat dan motivasi mengalir silih berganti. Lelaki itu tampak baik, sholeh, terpuji dengan pengetahuan agama yang mumpuni.

Simpati pun timbul, rasa suka itu muncul. Meski berbeda budaya dan dipisahkan oleh samudra hubungan itu terjalin begitu saja. Tak lagi peduli jilbab lebar yang ia kenakan, cinta dan suka tetap bisa melanda. Lelaki itu pun tampaknya bukan seorang pengecut, ia datangi rumah sang wanita dan bertemu dengan orang tuanya, kemudian berkata ingin menjalin hubungan yang tidak biasa.

Suatu ketika ada seorang perempuan yang tak dikenal menyampaikan sapaan pada sang wanita. Perempuan itu banyak bertanya kemudian mulai bercerita. Ia bercerita tentang lelaki yang sama, lelaki yang wanita kenal di dunia maya, yang pernah datang ke rumahnya. Tuturan si perempuan begitu mengejutkannya, membuat hatinya gundah. Bagaimana tidak? Lelaki yang ia sangka terpuji dengan pengetahuan agama mumpuni rupanya punya sisi tercela yang tak ia sangka.

Jauh hari sebelum ke rumah sang wanita, lelaki itu telah menjalin hubungan dengan si perempuan. Hubungan yang begitu dalam. Hubungan itu terjalin dengan cara yang sama, saling mengenal melalui dunia maya, kemudian kata-kata bijak juga ditebarkan, tempat tinggal yang berjauhan dan telah bertemu dengan orang tua si perempuan. Malah sang wanita menangkap bahwa si perempuan telah berbadan dua.

Saat lelaki itu dicecar dengan pertanyaan, ia mengakui semuanya dan memang sengaja menunggu hingga sang wanita tahu. Namun tak ada sesalan, tak ada ketegasan sikap, tak ada keberanian memutuskan pilihan atau keberanian mempertanggungjawabkan perbuatan dan terkesan menganggap itu bukanlah masalah besar. Dan lelaki ini pun berlindung di balik kata, "Biarlah nanti Allah yang menentukan."

Meski sudah diketahui belangnya, lelaki itu tetap saja memaksakan kehendaknya untuk menyunting sang wanita. "Bagaimana dengan perempuan itu?" tanya sang wanita. Dan dengan ringan lelaki itu menjawab, "Kalau pun ia nanti kunikahi aku juga akan tetap menikahimu."
"Rakus, egois, tidak tahu malu. Apakah semua lelaki seperti ini?" Batin wanita itu bertanya.
"Inikah lelaki? Yang hanya bisa merayu, mengumbar kata-kata bijaksana untuk melemahkan hati wanita kemudian mencampakkannya?"
"Inikah calon qowwam? inikah calon pelindung dan pembimbing keluarga? Begitu egoisnya dan mementingkan nafsunya semata?
"Inikah lelaki...?"

Dan aku hanya termenung bingung. Aku cuma bisa malu dengan yang dilakukan oleh kaumku. Kata pembelaan tak kusampaikan, karena pria seperti itu memang ada. Hanya kalimat pendek yang kukatakan, sebentuk cerminan asa yang menggumpal dalam dada, "Semoga tidak semua pria melakukan hal yang sama..."

Rasa takut terajut, ketakutan bahwa aku melakukan hal yang tak jauh berbeda. Mungkin pula tanpa sadar, kata-kata bijak, hikmah, nasehat, saran dan masukan berubah menjadi umpan untuk menarik perhatian. Betapa ruginya bila segala yang disampaikan berakhir sia-sia di sisi-Nya...

Dan entah dari mana, terngiang sebuah seruan yang menggema, menusuk-nusuk jiwa... duhai pemuda! Bencana! Duhai pemuda! Bencana!

Duhai pemuda, Bencana!
Saat kau hanya sibuk mengumbar kata di antara wanita. Berdalih menyerukan kebenaran dan menunjukkan jalan kebaikan. Namun kau begitu menikmati di kala wanita-wanita itu mengagumi dan menyukai setiap kata yang kau ucapkan. Tak kah kau sadari, lubang neraka sedang engkau masuki karena telah menyebabkan hati-hati itu tertambat pada selain Ilahi?

Duhai pemuda, Bencana!
Saat kamu tak juga menjaga pandangmu. Memilih dan memilah target dakwah hanya berdasar rupa dan jenis kelaminnya. Kamu demikian bangga saat komentar dan ucapan terima kasih dari lawan jenismu datang mengisi hari-harimu. Apa kamu kira berpahala di sisi-Nya? Apa kamu kira kau terpuji dan masuk surga ketika engkau mencari perhatian kaum wanita. Duhai meruginya saat syirik kecil dibiarkan bercengkrama di dasar hatinya.

Duhai pemuda, Bencana!
Saat hati telah terkotori syahwat syaithoni. Sungguh dakwah picisanmu tak ada nilainya. Sedang nabi saja ditegur oleh-Nya dengan surat 'Abasa, karena lebih senang menyampaikan ajaran Islam dan berbincang dengan para pemuka dari pada dengan seorang yang buta.

Duhai pemuda, Bencana!
Dan apa yang akan kau katakan? Pembelaan? Beralasan dengan dalil "Semua tergantung pada niatnya."? Apakah kau pikir niat baik saja cukup untuk membuat amal yang kau lakukan diterima di sisi-Nya tanpa ittiba' pada Nabi-Nya? Apakah Rasulullah mengkhususkan untuk menyapa kaum wanita saja? Apakah Rasulullah menggunakan kata-kata bijaksana untuk merayu lawan jenisnya? Apakah Rasulullah berlama-lama dalam berbincang tanpa tujuan dengan kaum hawa yang bukan mahromnya?

Duhai pemuda, sayangilah dirimu. Sebelum ketentuan-Nya berlaku, dan tak ada lagi pintu yang dibuka untukmu. Ia memang pengasih, namun adzab-Nya pun juga pedih.

Dan bagi kalian, Wahai kaum Hawa.
Dunia maya memang penuh tipu daya. Saat ada pria yang sering mengumbar kata-kata penuh makna, cukuplah ambil ilmu yang ada. Tak perlu kau tanya ia siapa. Karena seseorang tidak bisa dinilai baik akhlaknya cuma dengan kata-kata di dunia maya.

Wahai kaum hawa,
waspadailah buaya maya. Di awal mungkin ia bijaksana, selanjutnya saat kau mulai tertambat, ia akan sesumbar dengan janji-janji tak benar. Meski mungkin kau tahu bahwa ia biasa disebut "ikhwan" bisa jadi dia tak lebih baik dari bajingan. Karena label 'ke-ikhwan-an" hanya ada di lisannya bukan di hatinya. Karena ketakwaannya hanya saat berada bersama orang-orang, namun ketika sendirian tak lebih seperti melatanya binatang tanpa keimanan.

Wahai kaum hawa,
Peliharalah dirimu. Karena bisa jadi kalianlah yang sengaja menarik kaum pria. Dengan sengaja atau tidak sengaja. Melalui kata tanya yang tak berguna, atau gambar rupa yang membuat mereka tak melepas pandangnya. Murahnya kalian jika demikian. Kau umbar dirimu tanpa sungkan yang menyebabkan dirimu sendiri terjebak dalam kubang kesulitan (atau kenistaan di hadapan pencipta alam?). Duhai Wanita kehormatan itu demikian berharga.. demikian berharga...

Wallahu a'lam..


(yaa muqollibal quluub tsabbit qolbii 'ala diinik... Wahai Rabb, luruskan hati ini hanya untuk-Mu, hanya pada-Mu.)

http://tarijemari.wordpress.com